Tanggal 8 Mei 2009, Joe Sandy dan Limbad bertarung untuk memperebutkan gelar The Master. Duel di babak final ini sangat menarik, karena Joe dan Limbad harus berkolaborasi dengan Deddy Corbuzier (Master of Mentalism) dan Romi Rafael (Master Hypnosis). Pemenang ditentukan melalui jumlah sms terbanyak yang masuk selama acara berlangsung. Selain Deddy Corbuzier dan Romi Rafael, dihadirkan pula Melisa Karim dan Raffi Ahmad selaku dewan juri.
The Duel
1. Limbad dan Deddy Corbuzier
Limbad dan Deddy berkolaborasi untuk menyelamatkan seorang wanita dari sebuah "bom". Limbad harus mematahkan rantai titanium yang melilit tubuhnya, sedangkan Deddy dengan mata tertutup harus mencari kunci untuk membebaskan borgol Limbad. Keduanya berlari keluar. Limbad mendorong sebuah pick-up dengan kepalanya, dan dengan bantuan Deddy ia mengambil kunci di kotak yang penuh pecahan kaca. Pintu sel sang wanita berhasil dibuka, dan dengan mata tertutup Deddy mengendarai sepeda motor untuk menyelamatkan sang wanita dari bom.
Komentar : Sangat luar biasa. Ketegangan yang dibangun oleh Deddy dan Limbad benar-benar hebat. Aksi teatrikal yang berpadu dengan konsep matang membuat kita seolah-olah menyaksikan film action. Sayangnya ada beberapa elemen yang membuat show ini sedikit "konyol", di antaranya adalah ledakan bom yang ternyata hanya sebuah petasan kecil. Belum lagi motor yang dikendarai Deddy hanya menempuh jarak yang sangat pendek, kurang lebih 200 meter dari lokasi ledakan. Overall, suatu show yang luar biasa!
2. Joe Sandy dan Romi Rafael
Romi Rafael menanamkan sebuah angka melalui hipnotis ke dalam pikiran seorang sukarelawan. Angka tersebut dikali, dijumlah, dan dibagi dengan angka yang mencapai 6 digit. Dari jumlah hitungan yang didapat, Joe Sandy berhasil menebak angka dasar yang ditanamkan ke pikiran. Lebih hebat lagi, Joe ternyata telah memprediksi angka tersebut dan memasukkannya ke dalam koran Seputar Indonesia edisi 8 Mei 2009.
Komentar : Sebuah permainan angka dan hipnotis tingkat tinggi yang sangat mengagumkan. Memang, Deddy sempat mengeluhkan durasi yang terlalu panjang dan ketidakteraturan saat Joe dan Romi berbicara. Namun, show Joe kali ini sangat spektakuler dan hebat.
3. Limbad dan Romi Rafael
Dalam pengaruh hipnotis Romi Rafael, seorang wanita berhasil membengkokkan batangan besi berukuran besar. Besi tersebut kemudian dibengkokkan lagi dengan lebih dahsyat oleh Limbad. Kemudian, sang sukarelawan tangannya ditusuk dengan jarum besar, namun sama sekali tidak merasa kesakitan dan mengeluarkan darah. Kolaborasi antara hipnotis dan kekuatan fisik yang sempurna.
Komentar : Sangat menghibur dan membuai, tingkat ketegangan tidak kalah dengan kolaborasi Limbad-Deddy Corbuzier. Memiliki nilai artistik yang sangat tinggi. Sayang peranan Romi Rafael terlalu dominan, sehingga Limbad tampak seperti seorang "asisten Romi Rafael".
4. Joe Sandy dan Deddy Corbuzier
Dengan mata tertutup Joe dan Deddy harus saling bergantian menebak koordinat papan berukuran 8x8 petak (64 titik koordinat) dengan metode "langkah kuda catur". Koordinat yang sama hanya boleh dilewati satu kali, dan show akan berhasil bila seluruh koordinat berhasil dilalui.
Komentar : Satu lagi permainan mental tingkat tinggi dari Joe Sandy. Sama sekali tidak ada trik, murni merupakan "thinking and memorizing ability". Dalam show ini Joe terlihat sangat under-pressure. Kata-katanya sering bergetar, bahkan di awal show ia tampak seperti orang linglung. Namun hal ini justru membuktikan bahwa dalam keadaan tertekan pun kekuatan pikiran Joe Sandy tetap luar biasa.
The Result
Joe Sandy berhasil terpilih menjadi the Master dengan perolehan sms 53,08%, mengalahkan Limbad yang hanya memperoleh 46,92%. Joe juga memperoleh uang tunai sebesar 50 juta rupiah, dan tentunya juga berhak menyandang gelar "The Master".
Komentar Wikumagic :
Deddy Corbuzier, The Master of Master
Best Quote dari Joe Sandy di final the Master
"Saya ingin saat orang menyaksikan pertunjukan saya, mereka tidak hanya melupakan hutang dan pajaknya, namun juga mulai berpikir bagaimana membayar hutang dan pajak mereka." (Joe Sandy, 8 May 2009, the Last Word before the Inauguration)"
0 komentar:
Posting Komentar